Loading...

Pages

Senin, 31 Desember 2012

Ruang-ruang Vektor

  1.      Ruang-n Euclidis
Gagasan penggunaan pasangan bilangan untuk meletakkan titik-titik pada bidang dan penggunaan tripel bilangan untuk meletakkan titik-titik di ruang-3 pada mulanya diungkapkan secara jelas dalan pertengahan abad ke-17. Menjelang akhir abab ke-19 para ahli matematika dan para ahli fisika mulai menyadari bahwa tidak perlu berhenti dengan tripel. Pada waktu itu dikenal bahwa kuadrupel bilangan (a1, a2, a3, a4) dapat ditinjau sebagai titik pada ruang “berdimensi 4”, kuintupel (a1, a2, a3, a4, a5) sebagai titik di ruang “berdimensi 5”, dan seterusnya. Walaupun visualisasi
geometrik kita tidak melebihi ruang-3, namun kita mungkin memperluas banyak gagasan yang sudah dikenal hingga melebihi ruang-3 dengan bekerja bagi sifat analitik atau sifat numeris titik dan vektor serta bukan bekerja dengan sifat geometrik.
Definisi:
Jika n adalah sebuah bilangan bulat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-n-tuple)adalah sebuah urutan n bilangan riil (a1, a2, a3, …, an). Himpunan semua tupelo-n-terordedinamakan ruang-n dan dinyatakan dengan Rn.

2.      Ruang Vektor Umum
Definisi:
Misalkan V sebarang himpunan benda yang dua operasinya kita definisikan, yakni penambahan dan perkalian dengan skalar (bilangan riil). Penambahan tersebut kita pahami untuk mengasosiasikan sebuah aturan dengan setiap pasang benda u dan v dalamV, yang mengandung elemen u + v, yang kita namakan jumlah u dan v; dengan perkalian skalar kita artikan aturan untuk mengasosiasikannya baik untuk setiap skalar k maupun setiap benda u pada V yang mengandung elemen ku, yang dinamakan perkalian skalar (scalar multipleu oleh k. Jika aksioma-aksioma berikut dipenuhi oleh semua benda uv,w pada V dan oleh semua skalar k dan l, maka kita namakan V sebuah ruang vektor (vector space) dan benda-benda pada V kita namakan vektor:
  1. jika u dan v adalah benda-benda pada V, maka u + v  berada di V;
  2. u + v = v + u;
  3. u + (v + w) = (u + v) + w;
  4. ada sebuah benda 0 di V sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua u di V;
  5. untuk setiap u di V, ada sebuah benda – u di V yang kita namakan negatif u sehingga u+ (-u) = (-u) + u = 0;
  6. jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang benda di V, maka ku berada di V;
  7. k(u + v) = k u + k v;
  8. (k + l) u = k u + l u;
  9. k(l u) = (kl) u;
  10. 1 u = u.

Melalui pemahaman ruang vektor yang sederhananya dalam ruang-n Euclidis, kita dapat memahami bahwa terdapat n ruang vektor, sebagaimana terdapat ruang berdimensi n yaitu Rn dengan n bilangan bulat positif. Secara geometrik keberadaan ruang vektor dapat divisualisasikan sampai dengan ruang-3 dan secara analitik banyaknya ruang vektor ini bisa mencapai tak hingga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar